Sejarah CU

Latar belakang:

Lahir dari keprihatinan terhadap situasi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat: perjudian yang marak, kesulitan menyekolahkan anak, minimnya akses ke lembaga keuangan, ditambah lagi dengan pandangan bahwa lembaga keuangan (waktu itu KUD) yang ada hanya untuk kepentingan orang-orang bukan untuk kepentingan masyarakat .

Tahap persiapan sosial

Mengembalikan kepercayaan masyarakat setelah banyak koperasi yang gagal, melalui program pendidikan, pelatihan dan motivasi bagi masyarakat yang dilakukan dari kampung ke kampung.

Nama CU merupakan sesuatu yang baru, belum pernah mereka dengar, apalagi mengerti dan berminat.

PEK-YKSPK Pontianak pada Januari 1996, menugaskan bapak Yohanes Tiyap (Tokoh Masyarakat Sejiram)  dan Yosefin RS,SE (dari PEK-YKSPK Pontianak) sebagai fasilitator untuk memfasilitasi kegiatan CU di wilayah kecamatan Seberuang dan sekitarnya.

13 April 1996: Beberapa aktivis dari Yayasan Pancur Kasih Pontianak mengadakan supervisi ke Sejiram, yaitu: Pak Paulus Florus, Pak Firmus Kaderi (alm.), Margaretha,  Iren. Malam hari direncanakan untuk diadakan rapat di Balai Desa Sejiram, namun tidak terlaksana karena tidak banyak warga yang datang.

Sebulan kemudian tanggal. 16 Mei 1996, diadakan lagi rapat kedua, namun juga gagal karena banjir.

Motivasi dilakukan secara terpadu bersama pihak Paroki St. Fidelis Sejiram (Pastor Rene Colin,OMI dan Pastor Bernard Keradec,OMI) yang dilaksanakan di Nanga Lot, Belikai, Seneban, Sejiram 1, Ranyai Tengah, Kenerak, dan Emperiang, dan berusaha mengajak masyarakat untuk menyanggupi  hadir dalam Rapat 2 Juni 1996.

Tahap Pembentukan

Tanggal 2 Juni 1996: bertempat di Gedung Tri Tapang Kompleks Pastoran Sejiram, diadakan rapat yang dihadiri 86 peserta yang datang dari Sejiram dan sekitarnya. Rapat dipimpin oleh Pak Paulus Florus dan Firmus Kaderi (alm.), didampingi oleh Heri Mansyur, Matheus, Ritih Kenyeh, dan Marinus Akuang (alm.).  Hanya ketika  rapat berhasil memutuskan membentuk CU, yang hadir saat itu tinggal 33 orang saja, dan itulah  anggota awal /pendiri  CU TTK

 

Terbentuklah CU dengan nama Tri Tapang Kasih. Nama Tri Tapang mengingatkan perjuangan nenek moyang dari 3 sub suku Dayak (Suaid, Kantu’, dan Seberuang), ketika mereka masih hidup saling bermusuhan dan mengayau antar suku. Mereka mengakhiri permusuhan ini dengan membuat kesepakatan damai yang ditandai dengan penanaman 3 pohon tapang (Tri Tapang), sebagai simbol perdamaian.

Pada tanggal 2 Juni 1996 juga terbentuk pengurus dengan susunan sebagai berikut:

DEWAN PIMPINAN :

  1. Ketua                 : Yohanes Tiyap
  2. Wakil Ketua       : Fransiskus Jemadin
  3. Sekretaris          : Fidelis Harun
  4. Bendahara         : Bonivasius Unui
  5. Anggota            : Petrus Tut

PANITIA KREDIT :

  1. Ketua                 : Marthen Bere
  2. Sekretaris           : Matheus Kusai
  3. Anggota            : Bernadheta Nemia

PANITIA PENDIDIKAN :

  1. Ketua : Fransiskus Jemadin

BADAN PENGAWAS :

  1. Ketua : P.A. Sagan
  2. Sekretaris : Yoseph Sudharma
  3. Anggota : Fransiskus Pohun

 

Tahap Operasional

Sebagai Tempat Pelayanan kepada anggota, maka Bapak Yohanes Tiyap merelakan rumahnya sebagai Kantor sementara. Di sinilah untuk pertama kalinya terjadi proses pelayanan dan penerimaan menjadi anggota, dengan anggota pendiri sebanyak 33 orang. Setelah mendapat kesediaan dan persetujuan menjadi anggota CU Tri Tapang Kasih, maka mulai dihimpun Simpanan dari anggota. Uang Pangkal sebesar Rp 3.000. Simpanan Wajib Rp 2.000,- Simpanan Pokok Rp 5.000,-

 

Setelah dilakukan pembicaraan bersama Pastor Rene Colin,OMI (Pastor Paroki Sejiram), maka kantor pelayanan dipindahkan ke bekas Balai Pengobatan Misi Katolik di Kompleks Pastoran Sejiram. Dengan semakin bertambahnya anggota, maka volume pekerjaanpun semakin bertambah. Dirasakan untuk mencari tenaga staf. Proses rekrutmen staf tidak melalui prosedur seperti sekarang ini, karena para staf bekerja tanpa gaji. Selain Yosefin RS,SE (TFL PEK Pancur Kasih), Hanya beberapa orang saja yang bersedia sebagai sukarelawan. Yosef Gumaldi, Yosef Pattiwil, dan Kosmas Suhadi.

Seiring dengan pertumbuhan anggota dan aset, demikian pula kebutuhan hidup masyarakat semakin meningkat, maka pinjamanpun semakin diminati anggota.

Karena itu, dirasakan lagi bahwa ruang kantor sudah tidak layak lagi untuk melayani anggota. Pihak Paroki lagi-lagi merelakan sebuah rumah untuk disewakan oleh CU Tri Tapang Kasih. Sejak 1998, Kantor CU di Balai Pengobatan, pindah ke bekas rumah guru yayasan milik Paroki St. Fidelis. Tahun 2004, dimulai proses pembangunan Kantor di Sejiram, yang akhirnya diresmikan pada 2 Juni 2005. CU Tri Tapang Kasih  memperoleh Badan Hukum dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Kapuas Hulu pada tanggal 18 November 1998 dengan Nomor Badan Hukum: 08/BH/X. Kantor  pelayanan  sampai dengan April 2011 terdiri dari 10 (sepuluh) yaitu: TP Sejiram, TP Pantai Kapuas Semitau, TP Tekalong, TP Bongkong, TPK Ragam Kasih, TPK Kelingkang Kasih, TPK Pengilan Kasih, TPK Putussibau, TPK Senara Kasih Jongkong, Pra TP Pontianak.

Scroll to Top